Indahnya Ilustrasi Buku Bacaan Anak Tempo Dulu
Diposting oleh
Uus Saputra
di
09.26
Di awal setelah kemerdekaan negara kita, sejumlah buku bacaan anak-anak diterbitkan dengan menggunakan bahasa melayu. Cerita yang dikarang di situ disesuaikan dengan kelas anak-anak ini di sekolah dasar, namun melukiskan kehidupan sehari-hari pada masa itu. Salah satu buku bacaan yang bagus dalam pandangan saya adalah ‘Matahari Terbit’. Bukan cuma bagus pada jalinan ceritanya, namun juga ilustrasi yang menyertainya sangat indah. Kalau saya telusuri pada sampul dalam buku-buku ini sang ilustratornya ternyata adalah orang Belanda bernama J. Wolters van Blom. Inilah beberapa ilustrasi yang sangat membumi dengan budaya Indonesia masa itu.
Ada gambar anak-anak sekolah yang sedang belajar di bangku sekolah. Perhatikan bangku sekolah jadul yang sudah sangat sulit ditemui di masa sekarang ini. Seorang murid sedang termenung, karena teman sebangkunya tidak masuk sekolah karena ibunya sedang sakit.
Juga ada pula gambar seorang sais yang sedang marah melecuti kudanya yang mogok jalan. Dan di latar belakang ada seorang opas (semacam polisi) yang datang menghampiri. Di buku ini tertulis: Saya ada melihat seorang sais yang terlampau kuat memukul kudanya. Kuda itu amat penat, tidak kuasa lagi berjalan. Karena payahnya ia pun jatuh dan tiada dapat bangkit lagi. Sais itu marah besar. Ditendangnya dan dipukulnya kuda itu sekuat-kuatnya. Sungguh pun begitu, kuda itu tiada juga dapat bangun. Melihat itu, makin jadi marah sais itu. Tiada berhentinya lagi ia memukul. Pekerjaan yang bengis itu dilihat oleh seorang agen. Ia datang berlari-lari. Cambuk sais itu dirampasnya. Sais itu melawan. Ia bersikap dirinya akan berkelahi dengan agen itu. Tetapi sedang keduanya hendak bertinju itu, datang agen seorang lagi. Sais itu dibawa mereka ke rumah menteri polisi. Dari situ ia dibawa pula ke tutupan. Demikianlah hukuman orang yang menganiaya binatang.
Ada lagi gambar tentang si Mamad yang pergi ke negeri (kota) yang besar, di mana tinggal mamak (paman)nya. Banyak toko-toko Eropa dan Tionghoa di sana. Suatu hari dia diajak untuk berfoto di toko tukang gambar. Lihatlah betapa antik dan cantiknya ilustrasi yang digoreskan oleh Walters ini.
Buku bacaan ‘Matahari Terbit’ ini sempat saya alami di masa saya kecil dulu dan membawa nostalgia tersendiri. Masa indah yang memang tak akan kembali lagi. Namun ilustrasi yang klasik ini selalu abadi dalam memori tak lekang oleh zaman kapan pun.
0 komentar:
Posting Komentar