Maecenas scelerisque fermentum metus Pellentesque tincidunt, diam eget accumsan posuere, est sapien rhoncus nunc, feugiat fermentum urna arcu ut est. Sed bibendum dolor eu orci. Sed sollicitudin, enim ut malesuada condimentum, mauris nisl ullamcorper ante,...
Nam libero tempore, cum soluta nobis... Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut...
Neque porro quisquam est, qui dolore... Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo...
3D Printing: Mengapa Industri Besar Sangat Tertarik dengan Teknologi Satu Ini ?
Diposting oleh
Uus Saputra
di
10.47
Industri
mobil, industri rekayasa mesin (ibu dari industri lain), sampai
industri pesawat jet (yang membutuhkan presisi tinggi) saat ini tengah
berbondong-bondong untuk saling mendahului dalam penguasaan teknologi
ini. Bagaimana tidak, jika berhasil menjadi master di bidang ini,
siapapun akan mampu meningkatkan profitabilitas dan skalabilitas
bisnisnya dengan sangat cepat, tidak lagi tahunan, namun bisa dalam
hitungan bulan. Mengapa? Dengan teknologi 3D printing ini, (jika
sebelumnya, dengan cepat dan dengan presisi tinggi), mereka mampu
mengubah-ubah produksi parts/komponen mesin produksi mereka, sekarang,
perkembangan teknologi terakhir, memproduksi produk jadi untuk konsumen
akhir pun telah mampu dilakukan secara langsung oleh teknologi ini. Hal
ini disebabkan telah matangnya pula teknologi material untuk produk
akhir.
Selain
itu, jika beberapa tahun yang lalu, teknologi 3D printing baru mampu
menghasilkan prototipe untuk 'cetakan' atau keperluan modeling produk
akhir (dengan material semacam semen lunak/fiberglass/plastik polimer),
namun saat ini teknologi cetak tiga dimensi telah mampu mengolah bahan
yang bermacam-macam, cair dan padat (bahan cair akan dipadatkan terlebih
dahulu), dan bahan tersebut telah mengandung warna, sehingga
memungkinkan mereka untuk berinovasi dengan cepat di pasar secara
langsung pada produk akhir. Banyak
produsen sudah menggunakan pencetakan 3D untuk membuat prototipe
komponen, karena lebih murah dan lebih fleksibel daripada membeli atau
menyewa mesin yang hanya untuk memproduksi hanya satu atau dua item
contoh. Tapi teknologi sekarang cukup baik untuk digunakan dalam membuat
barang-barang produksi juga. Pada
tanggal 20 November 2012 kemarin, anak perusahaan General Electric USA
yakni GE Aviation menjadi berita hangat karena mengakusisi sebuah
perusahaan kecil dengan 130 orang karyawan bernama Morris Technologies
berbasis di Cincinnati Ohio. Morris Technologies menggunakan sejumlah
mesin cetak 3D, yang semuanya bekerja dengan menggunakan deskripsi
digital dari suatu obyek untuk dapat membangun dalam bentuk fisiknya,
selapis demi selapis. Di
antara teknologi cetak 3D yang digunakan oleh Morris Technologies
adalah laser sintering. Tekniknya dengan cara menyebarkan lapisan tipis
serbuk logam ke platform pembangun dan kemudian mengeringkan bahan
dengan sinar laser. Proses ini diulang sampai obyek muncul. Sintering
Laser mampu memproduksi segala macam bagian logam, termasuk komponen
yang terbuat dari aerospace-grade titanium. Teknologi yang telah cukup
matang ini lebih menghemat bahan (karena pendekatannya terbalik dengan
produksi komponen konvensional) sekaligus, karena itu, bisa menghemat
energi. Komponen
hasil produksi mesin ini benar-benar dipakai sebagai komponen pesawat
produksi General Electrik. Lebih dari 4000 pesawat jet pesanan akan
diproduksi beberapa tahun ke depan.
Produk Konsumer hasil Cetak 3D
Salah satu sisi menarik dari 3D printing ini adalah kemampuan seseorang
dalam membuat suatu produk dengan meniru atau reverse enginering produk
lain. "Kopi Paste" produk bisa menjadi masalah baru bagi penegak hukum.
Diawali dengan proses scanning model, menyimpannya sebagai file
digital, dan kemudian mereproduksinya bisa dilakukan dengan cepat. Ingin
lebih cepat? Di internet terdapat file digital siap pakai untuk
memproduksi senjata! Ketika siapa saja bisa membuat senjata
tiruan siap pakai seperti ini, ketika itulah aturan hukum mengenai
kendali senjata oleh penegak hukum menjadi tidak berguna. Namun
sisi gelap teknologi memang akan selalu ada. Anda tentu masih segar
untuk mengingat printer kelas foto yang dipergunakan untuk mencetak uang
palsu. Tetapi sisi terangnya tidak akan kalah menarik. Gambar
Ilustrasi di sebelah kiri ini membuka mata kita mengenai kemungkinan
terjadinya pola baru produksi barang-barang konsumer. Tidak perlu dibuat
di pabrik, produsen cukup menjual desain, orang bisa mencetak sendiri
:). Akibatnya? Karena produk tidak perlu dikirim secara fisik, maka
biaya kirim tidak ada, Karena itu akan terjadi penghematan. Orang
bisa berbagi file digital produk mereka yang mengakibatkan bab baru
hukum hak cipta harus dibuat beberapa tahun lagi. Namun saat ini printer
3D ini masih menjadi rahasia dagang pabrikan besar. Belum akan menjadi
fenomena konsumer secara umum. (Namun jika anda aktif mengikuti
kickstarter, sudah mulai ada perintisnya)
It's wonderfull
BalasHapus