Badai Matahari dan Awan Energi Antar Bintang
Diposting oleh
Uus Saputra
di
10.58
Pada awal tahun yang lalu, NASA (Badan Antariksa Amerika Seri
kat)
telah mengeluarkan peringatan tentang adanya bahaya Badai Matahari.
Peringatan senada pernah di keluarkan pada tahun 2006 dan 2010.
Pada
tahun 2006 NASA mengeluarkan peringatan kemungkinan adanya bahaya
karena tata surya dalam rotasinya didalam galaksi akan memasuki wilayah
Awan Energi Antar Bintang (Stellar Energy Cloud). Saat itu NASA
memprediksi hal itu akan terjadi pada tahun 2012. Efek dari kejadian ini
saat itu belum dapat diprediksi, yang ada hanya dugaan-dugaan saja yang
akan terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Kemudian
pada pertengahan tahun 2010 kembali NASA mengeluarkan peringatan
waspada karena ternyata Matahari diketahui mulai memasuki wilayah Awan
Energi Antar Bintang (2 tahun lebih awal dari prediksi) dan Matahari
terdeteksi semakin aktif dan kompulsif. Satelit Voyager 1 dan Voyager 2
yang mengungkapkan fakta bahwa tata surya mulai memasuki wilayah Awan
Energi Antar Bintang. Sejumlah ahli memperkirakan waktu yang diperlukan
tata surya kita untuk melewati Awan Energi Antar Bintang adalah antara
2.000 tahun hingga 3.000 tahun.
Sementara
hingga kini Bumi belum memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang.
Berita terbaru menyatakan bahwa Bumi akan memasuki wilayah Awan Energi
Antar bintang pada pertengahan tahun ini. Disamping itu, pemerintah
sejumlah negara telah mengumumkan adanya bahaya Badai Matahari yang juga
akan terjadi pada tahun ini tanpa menjelaskan tanggal pasti
kejadiannya. Badai Matahari ini terjadi karena adanya peningkatan
aktifitas nuklir secara drastis di Matahari yang terjadi sejak Matahari
memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang. Hanya saja, diperkirakan badai Matahari akan menerpa Bumi kira-kira antara bulan September 2012 hingga Januari 2013.
Efek
dari adanya Awan Energi Antar Bintang dan Badai Matahari hingga kini
masih belum diketahui secara lengkap. Hanya saja berdasarkan kejadian
Badai Matahari pada tahun 1989 (saat itu Badai Matahari hanya menerpa
sebagian kecil dari Bumi), diketahui bahwa Badai Matahari
mengakibatkan gangguan terhadap peralatan yang memanfaatkan gelombang
elektro magnetik (termasuk semua peralatan bertenaga listrik). Dalam beberapa kasus didapati sejumlah peralatan tersebut menjadi tidak berfungsi sama sekali.
Mengingat
hampir semua aktifitas manusia modern sangat mengandalkan pemanfaatan
gelombang elektromagnetik (bahkan mesin-mesin otomotif dan pabrik juga
memerlukan listrik untuk berfungsi), maka peringatan waspada dari
sejumlah negara maju tersebut adalah sesuatu yang penting untuk
diperhatikan.
Selain
itu, seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa semenjak Matahari
memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang terjadi peningkatan aktifitas
yang mencolok di Matahari berupa peningkatan ledakan-ledakan Nuklir di
permukaan Matahari, maka meskipun unsur pembentuk struktur Matahari dan
Bumi secara umum berbeda, bukan tidak mungkin akan terjadi reaksi-reaksi
tertentu pula di permukaan Bumi. Semoga saja atmosfer Bumi cukup mampu
melindungi permukaan Bumi ini.
Sumber : www.everythingtechnology.net
0 komentar:
Posting Komentar